REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Diabetes mellitus saat ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Bayi dan anak-anak juga menderita diabetes mellitus.
Data Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sejak Mei 2009 hingga Februari 2011 menunjukkan 590 anak dan remaja berusia di bawah 20 tahun yang menyandang diabetes tipe 1 di seluruh Indonesia.
"Data ini diperkirakan merupakan puncak gunung es sehingga jumlah penderita yang sesungguhnya di populasi tentu lebih banyak lagi yang masih belum terdeteksi," tutur Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL),Tjandra Yoga Aditama kepada Republika di Jakarta, Selasa (15/11).
Bila jumlah anak 0-18 tahun Indonesia ± 83 juta jiwa, maka kasus DM tipe 1 pada anak yang telah ditemukan mencapai 0,00711 permil.
Dijelaskan riwayat lahir dengan berat badan rendah, kurang dari 2,5 kg mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena dibetes dibanding dengan bayi lahir dengan BB normal. "Faktor risiko ini yang tidak bisa dimodifikasi," kata Tjandra
Selasa, 15 November 2011
Awas...Terapi Gigit Ikan Juga Berisiko bagi Kesehatan, Lho
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Terapi ikan, Anda mengenalnya kan? Terapi yang tengah menjadi tren di sejumlah negara termasuk Indonesia ini melibatkan ikan kecil untuk menggigit sel-sel kulit mati. Klien cukup mencelupkan kaki mereka ke kolam dangkal penuh dengan ratusan ikan kecil Garra Rufa, kemudian membiarkan sang ikan 'bekerja' menggigiti lapisan kulit mati Anda.
Namun, berhati-hatilah. Orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau luka terbuka berisiko tertular infeksi melalui terapi ini. Adalah organisasi Health Protection Agency (HPA) yang mengingatkan hal ini dan menyarankan orang dengan diabetes atau psoriasis untuk tak melakukaan terapi ini.
Bahkan, juru bicara HPA menyebut risiko paling 'menyeramkan' dari terapi ini, yaitu kemungkinan tertular hepatitis atau HIV/AIDS.
Dr Hilary Kirkbride, konsultan ahli epidemiologi di HPA, menyatakan infeksi dapat ditularkan dalam berbagai cara - dari ikan ke orang selama proses menggigit, dari kontak dengan air yang terkontaminasi, atau dari orang ke orang melalui berbagi tangki yang sama.
Di Inggris, terapi ini tengah populer. Di salon-salon, spa ikan, demikian diistilahkan, dibanjiri pelanggan.
Spa ikan telah dilarang di beberapa negara bagian AS.
Meskipun peringatan terakhir, perlakuan memanjakan telah dianut oleh para
Beberapa selebriti dan bintang olahraga juga menjadi pelanggannya, termasuk pemain sepak bola Manchester City Vincent Kompany, dan presenter TV kondang Amy Childs dan James Argent
Namun, berhati-hatilah. Orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau luka terbuka berisiko tertular infeksi melalui terapi ini. Adalah organisasi Health Protection Agency (HPA) yang mengingatkan hal ini dan menyarankan orang dengan diabetes atau psoriasis untuk tak melakukaan terapi ini.
Bahkan, juru bicara HPA menyebut risiko paling 'menyeramkan' dari terapi ini, yaitu kemungkinan tertular hepatitis atau HIV/AIDS.
Dr Hilary Kirkbride, konsultan ahli epidemiologi di HPA, menyatakan infeksi dapat ditularkan dalam berbagai cara - dari ikan ke orang selama proses menggigit, dari kontak dengan air yang terkontaminasi, atau dari orang ke orang melalui berbagi tangki yang sama.
Di Inggris, terapi ini tengah populer. Di salon-salon, spa ikan, demikian diistilahkan, dibanjiri pelanggan.
Spa ikan telah dilarang di beberapa negara bagian AS.
Meskipun peringatan terakhir, perlakuan memanjakan telah dianut oleh para
Beberapa selebriti dan bintang olahraga juga menjadi pelanggannya, termasuk pemain sepak bola Manchester City Vincent Kompany, dan presenter TV kondang Amy Childs dan James Argent
Awas...Makan Ramai-ramai Percepat Penularan Hepatitis A
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan kemungkinan Hepatitis A menjadi wabah sangat besar mengingat virus penyebab penyakit tersebut dapat dengan mudah ditularkan lewat makanan yang disantap bersama-sama.
"Jadi kalau ada satu terkena dan orang itu masuk ke kantor atau sekolah dan makan beramai-ramai, seperti sambal yang dicocol ramai-ramai, itu akan cepat menyebar (virusnya). Makanya kalau jajan lihat-lihat dulu. Bagi yang tidak bisa bawa makanan dari rumah, kalau jajan carilah tempat bersih dan jangan lupa cuci tangan sebelum makan," kata Menkes usai menghadiri apel Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2011 di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Senin.
Menkes mengungkapkan bahwa wabah Hepatitis A memang sering terjadi, bukan hanya di Depok, Jawa Barat pada pekan lalu yang masih dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). "Tiap tahun ada kejadian (Hepatitis A) ini ditempat berbeda-beda, karena itu, penyebarannya mudah lewat makanan," ujarnya.
Sementara itu, status KLB di Depok belum dicabut karena Kementerian Kesehatan harus menunggu hingga dua kali masa inkubasi virus yang bersangkutan untuk dapat mencabut status KLB itu.
Untuk langkah pencegahan, Menkes kembali mengingatkan mengenai pentingnya higiene pribadi seperti menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) yang antara lain adalah dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan dan sebelum melakukan beberapa kegiatan lain.
Selain itu, tidak kalah pentingnya disebut Menkes adalah sanitasi lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya atau menggunakan air bersih untuk memasak.
Wabah Hepatitis A yang melanda SMKN II Depok, Jawa Barat pada pekan lalu telah menular kepada 90 orang yaitu 89 siswa dan seorang guru sekolah tersebut. Sekolah tersebut sempat diliburkan beberapa hari sementara Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan setempat melakukan penyelidikan mengenai sumber penularan dan melakukan disinfektan terhadap lokasi sekolah
"Jadi kalau ada satu terkena dan orang itu masuk ke kantor atau sekolah dan makan beramai-ramai, seperti sambal yang dicocol ramai-ramai, itu akan cepat menyebar (virusnya). Makanya kalau jajan lihat-lihat dulu. Bagi yang tidak bisa bawa makanan dari rumah, kalau jajan carilah tempat bersih dan jangan lupa cuci tangan sebelum makan," kata Menkes usai menghadiri apel Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2011 di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Senin.
Menkes mengungkapkan bahwa wabah Hepatitis A memang sering terjadi, bukan hanya di Depok, Jawa Barat pada pekan lalu yang masih dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). "Tiap tahun ada kejadian (Hepatitis A) ini ditempat berbeda-beda, karena itu, penyebarannya mudah lewat makanan," ujarnya.
Sementara itu, status KLB di Depok belum dicabut karena Kementerian Kesehatan harus menunggu hingga dua kali masa inkubasi virus yang bersangkutan untuk dapat mencabut status KLB itu.
Untuk langkah pencegahan, Menkes kembali mengingatkan mengenai pentingnya higiene pribadi seperti menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) yang antara lain adalah dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan dan sebelum melakukan beberapa kegiatan lain.
Selain itu, tidak kalah pentingnya disebut Menkes adalah sanitasi lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya atau menggunakan air bersih untuk memasak.
Wabah Hepatitis A yang melanda SMKN II Depok, Jawa Barat pada pekan lalu telah menular kepada 90 orang yaitu 89 siswa dan seorang guru sekolah tersebut. Sekolah tersebut sempat diliburkan beberapa hari sementara Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan setempat melakukan penyelidikan mengenai sumber penularan dan melakukan disinfektan terhadap lokasi sekolah
Senin, 14 November 2011
Ingin Terlihat Awet Muda? Banyak-banyaklah Tersenyum
Berbagai cara dilakukan orang agar terlihat lebih awet muda dari usia sebenarnya. Hal yang paling sering adalah dengan memakai produk kosmetik atau mengonsumsi suplemen tertentu. Padahal cara sederhana seperti tersenyum, sudah bisa membuat seseorang terlihat lebih muda.
Peneliti asal Jerman melakukan sebuah percobaan terhadap beberapa orang untuk menebak usia orang lain dengan melihat beberapa foto wajah dari 171 orang muda, setengah baya, dan lebih tua. Pada beberapa foto, menampilkan wajah yang tersenyum. Di sisi lain, diperlihatkan juga foto dengan ekspresi wajah marah, takut, jijik, atau sedih.
Dalam studi yang dimuat dalam Journal Cognition & Emotion itu, peneliti menunjukkan bahwa ekspresi wajah memiliki pengaruh besar pada berapa orang dengan usia lebih tua. Tersenyum ternyata membuat penampilan seeorang menjadi lebih muda. Bahkan, kebanyakan orang cenderung meremehkan usia seseorang ketika melihat foto mereka yang sedang tersenyum.
Peneliti memberikan beberapa alasan terkait efek tersenyum terhadap usia. Pertama, akan sulit untuk mengatakan apakah kerutan yang terlihat di wajah ketika tersenyum bersifat sementara atau permanen. Kedua, dengan tersenyum seseorang akan terlihat lebih menarik dan memberikan efek positif layaknya anak muda. Sehingga orang lain akan menilai mereka lebih muda dari usia yang sebenarnya
Peneliti asal Jerman melakukan sebuah percobaan terhadap beberapa orang untuk menebak usia orang lain dengan melihat beberapa foto wajah dari 171 orang muda, setengah baya, dan lebih tua. Pada beberapa foto, menampilkan wajah yang tersenyum. Di sisi lain, diperlihatkan juga foto dengan ekspresi wajah marah, takut, jijik, atau sedih.
Dalam studi yang dimuat dalam Journal Cognition & Emotion itu, peneliti menunjukkan bahwa ekspresi wajah memiliki pengaruh besar pada berapa orang dengan usia lebih tua. Tersenyum ternyata membuat penampilan seeorang menjadi lebih muda. Bahkan, kebanyakan orang cenderung meremehkan usia seseorang ketika melihat foto mereka yang sedang tersenyum.
Peneliti memberikan beberapa alasan terkait efek tersenyum terhadap usia. Pertama, akan sulit untuk mengatakan apakah kerutan yang terlihat di wajah ketika tersenyum bersifat sementara atau permanen. Kedua, dengan tersenyum seseorang akan terlihat lebih menarik dan memberikan efek positif layaknya anak muda. Sehingga orang lain akan menilai mereka lebih muda dari usia yang sebenarnya
Cara Singkat Cegah Penuaan Dini Pada Rambut
Apa tatanan rambut favorit yang membuat kamu merasa begitu percaya diri? Apakah dengan mengangkat rambut ke atas, diluruskan dengan catok, atau dibuat gelombang dengan hot roller? Beberapa yang lain mungkin memilih untuk mewarnai rambut dengan warna favorit yang mengubah penampilan secara instan.
Sayangnya, penataan rambut yang walaupun membuat penampilan kita terlihat cantik akan merusak keadaan rambut. Misalnya, rambut yang di cat jadi terekspos dengan bahan kimia untuk pewarnaan, rambut yang diluruskan dengan alat catok bersuhu tinggi mempunyai efek seperti “menyetrika” rambut, atau, penggunaan curling iron yang sangat panas untuk dapat merubah tekstur rambut menjadi keriting pastinya membuat rambut mengalami stres. Belum lagi pemakaian foam dan hairspray pada rambut.
Padahal, rambut kita terhitung sensitif karena lapisan kutikula pada bagian luar dapat rusak hanya dengan penyisiran rambut. Karena itu, kerusakan yang diakibatkan oleh penataan rambut masuk jauh ke dalam sampai kepada bagian inti pada rambut yang disebut dengan cortex, di dalam setiap helai rambut. Akibatnya, rambut akan menjadi kering dan tak bernyawa, mudah patah, bercabang, mengeriting, kasar, dan mudah rontok. Tidak hanya itu, kilau rambut akan menghilang sehingga rambut terlihat kusam, dengan ujung rambut yang memerah tanda rambut sudah mengalami penuaan dini.
Bagaimana keadaan rambut kamu? Apakah rambut kamu mengalami tanda-tanda penuaan dini pada rambut seperti yang disebutkan di atas? Apabila tanda-tanda kerusakan pada rambut sudah mulai dirasakan apalagi mulai terlihat, ini saat yang tepat untuk menelaah kembali gaya hidup kamu dan cara perawatan rambut kamu sehari-hari. Seperti kulit wajah yang membutuhkan serum, moisturizer, night cream, serta masker untuk merawat dan mengembalikan keremajaan kulit; rambut kamupun membutuhkan perawatan yang serupa. Really, is that necessary?
Kalau rambut kamu masih sehat tanpa keluhan apapun, mungkin shampoo dan conditioner saja masih cukup untuk merawat rambut. Tetapi, apabila kamu sering menyisir apalagi menata rambut sehingga rambut kamu mulai menunjukkan tanda kerusakan seperti rambut kering, pecah-pecah, kusam, kerontokan, dan sebagainya, shampoo dan conditioner tidak cukup untuk mengembalikan kesehatan rambut yang sudah mulai mengalami kerusakan. Rambut membutuhkan night cream yang mengandung nutrisi untuk mengembalikan kelembapan rambut, serum untuk melindungi rambut, serta hair mask atau masker rambut untuk memberikan asupan protein dan vitamin yang dibutuhkan rambut.
Walaupun produk perawatan rambut yang lengkap rangkaiannya belum sebanyak dan semarak produk perawatan kulit, ada beberapa produk perawatan rambut yang bisa kamu pilih. Pilihlah produk perawatan khusus untuk rambut rusak dan berfungsi mengikat protein dalam cortex rambut sehingga membentuk rambut yang kuat dengan pertahanan tangguh dari dalam. Sehingga masalah kerontokan rambut. Biasanya produk ini berbentuk krim juga serum.
So ladies, are you ready to start taking a proper care of your hair? Rambut bisa ditata dengan cantik tanpa harus khawatir mengalami kerusakan dengan perawatan rambut yang tepat
Rabu, 09 November 2011
sirosis hati
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hati merupakan salah satu organ tubuh yang vital karena memiliki fungsi yang penting dalam metabolisme gizi dan fungsi detoksikasi untuk menjaga keadaan tubuh. Penyakit hati dapat mengganggu proses metabolisme yang akan berdampak kurang baik bagi tubuh. Selain itu, keadaan kekurangan gizi, kelebihan gizi, pengobatan dan manipulasi lain juga dapat mengganggu fungsi hati.
Sirosis hati adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif dengan ditandai distorsi hati dan pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis hepatoseluler, jaringan penunjang retikulin kolap disertai deposit jaringan ikat, distorsi jaringan vaskuler dan regenerasi nodularis parenkim hati. Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut. Penyebab sirosis hati akan menimbulkan resistensi aliran portal baik secara mekanik (fibrosis, nodul, disse collagen) maupun dinamik (miofibroblas, sel endotelial, kolateral portal) dan sirkulasi yang hiperdinamik.
Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada pasien yang berusia 45 – 46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker). Diseluruh dunia sirosis hati menempati urutan ke tujuh penyebab kematian. Sekitar 25.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit sirosis hati. Gejala klinis dari sirosis hati sangat bervariasi, mulai dari tanpa gejala sampai dengan gejala yang sangat jelas. Manifestasi klinis sirosis adalah gejala-gejala yang berkaitan dengan terjadinya hipertensi portal yang meliputi asites, perdarahan karena varises esofagus, dan ensefalopati.
Dengan melihat gambaran sirosis hati diatas, maka diperlukan upaya penatalaksanaan diet yang tepat bagi penderita sirosis yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi hati yang tersisa dan mencegah katabolisme protein sehingga akan menyebabkan peningkatan berat badan dan menurunkan komplikasi sirosis hati.
Tujuan
Tujuan umum
Mempelajari pengaturan diet untuk penyakit sirosis hati.
Tujuan khusus
· Mempelajari etiologi dan patofisiologi penyakit sirosis hati.
· Mempelajari gambaran klinik dan laboratorik sirosis hati.
· Mempelajari pengobatan penyakit sirosis hati.
· Mempelajari tujuan dan syarat diet sirosis hati.
· Mengidentifikasi makanan/bahan makanan yang dianjurkan dan dibatasi.
· Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi penderita sirosis hati.
· Menghitung kebutuhan bahan makanan dengan daftar bahan makanan pengganti (DBMP).
· Mengolah dan menyajikan menu untuk penderita sirosis hati.
· Mengevaluasi kandungan energi dan zat gizi dari menu yang tersaji dengan menggunakan daftar kandungan bahan makanan (DKBM).
PEMBAHASAN
1. GAMBARAN UMUM PENYAKIT SIROSIS HATI
Etiologi Penyakit Sirosis Hati
Sirosis hati merupakan suatu keadaan disorganisassi yang difuse dari struktur hati yang normal akibat nodul regeneratif yang dikelilingi jaringan mengalami fibrosis. Secara lengkap Sirosis hati adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sitem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.
Sirosisi hati disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Virus hepatitis (B,C,dan D)
2. Alkohol
3. Kelainan metabolik :
a. Hemakhomatosis (kelebihan beban besi)
b. Penyakit Wilson (kelebihan beban tembaga)
c. Defisiensi Alphal-antitripsin
d. Glikonosis type-IV
e. Galaktosemia
f. Tirosinemia
4. Kolestasis
5. Sumbatan saluran vena hepatica
6. Gangguan Imunitas (Hepatitis Lupoid)
7. Toksin dan obat-obatan (misalnya : metotetrexat, amiodaron,INH, dan lainlain)
8. Operasi pintas usus pada obesitas
9. Malnutrisi
Patofisiologi Penyakit Sirosis Hati
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari Sirosis hati disebabkan oleh satu atau lebih hal-hal yang tersebut di bawah ini :
1. Kegagalan Prekim hati
2. Hipertensi portal
3. Asites
4. Ensefalophati hepatitis
Keluhan dari sirosis hati dapat berupa:
A. Merasa kemampuan jasmani menurun.
B. Nausea, nafsu makan menurun dan diikuti dengan penurunan berat badan.
C. Mata berwarna kuning dan buang air kecil berwarna gelap
D. Pembesaran perut dan kaki bengkak.
E. Perdarahan saluran cerna bagian atas.
F. Pada keadaan lanjut dapat dijumpai pasien tidak sadarkan diri (Hepatic Enchephalopathy).
G. Perasaan gatal yang hebat.
Seperti telah disebutkan diatas bahwa pada hati terjadi gangguan arsitektur hati yang mengakibatkan kegagalan sirkulasi dan kegagalan perenkym hati yang masing-masing memperlihatkan gejala klinis berupa :
1. Kegagalan sirosis hati
a. Edema
b. Ikterus
c. Koma
d. spider nevi
e. alopesia pectoralis
f. ginekomastia
g. kerusakan hati
h. asites
i. rambut pubis rontok
j. eritema palmaris
k. atropi testis
l. kelainan darah (anemia,hematon/mudah terjadi pendarahan)
2. Hipertensi portal
a. varises oesophagus
b. spleenomegali
c. perubahan sum-sum tulang
d. caput medusa
e. asites
f. collateral veinhemorrhoid
g. kelainan sel darah tepi (anemia, leukopeni dan trombositopeni)
Pencegahan
Sirosis hati masih dapat dicegah melalui berbagai cara, diantaranya yaitu:
1. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
2. Hindari penularan virus hepatitis.
3. Gunakan jarum suntik sekali pakai.
4. Pemeriksaan darah donor.
5. Tidak mengkonsumsi alcohol.
6. Melakukan vaksin hepatitis.
Pengobatan
Pengobatan sirosis hati pada prinsipnya berupa :
1. Simtomatis
2. Supportif, yaitu :
a. Istirahat yang cukup
b. Pengaturan makanan yang cukup dan seimbang; misalnya : cukup kalori, protein 1gr/kgBB/hari dan vitamin.
c. Pengobatan berdasarkan etiologi. Misalnya pada sirosis hati akibat infeksi virus C dapat dicoba dengan interferon. Sekarang telah dikembangkan perubahan strategi terapi bagian pasien dengan hepatitis C kronik yang belum pernah mendapatkan pengobatan IFN seperti a) kombinasi IFN dengan ribavirin, b) terapi induksi IFN, c) terapi dosis IFN tiap hari
A) Terapi kombinasi IFN dan Ribavirin terdiri dari IFN 3 juta unit 3 x seminggu dan RIB 1000-2000 mg perhari tergantung berat badan (1000mg untuk berat badan kurang dari 75kg) yang diberikan untuk jangka waktu 24-48 minggu.
B) Terapi induksi Interferon yaitu interferon diberikan dengan dosis yang
lebih tinggi dari 3 juta unit setiap hari untuk 2-4 minggu yang dilanjutkan dengan 3 juta unit 3 x seminggu selama 48 minggu dengan atau tanpa kombinasi dengan RIB.
C) Terapi dosis interferon setiap hari. Dasar pemberian IFN dengan dosis 3 juta atau 5 juta unit tiap hari sampai HCV-RNA negatif di serum dan jaringan hati.
3. Pengobatan yang spesifik dari sirosis hati akan diberikan jika telah terjadi komplikasi seperti
a. Astises.
b. Spontaneous bacterial peritonitis.
c. Hepatorenal syndrome.
d. Ensefalophaty hepatik.
II. TUJUAN DAN SYARAT DIET PENYAKIT JANTUNG
Tujuan Diet
1. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan hati lebih lanjut.
2. Mencegah katabolisme protein.
3. Mencegah penurunan berat badan dan meningkatkan berat badan bila kurang.
4. Mencegah atau mengurangi asites, varises esophagus, hipertensi portal.
5. Mencegah koma hepatik.
Syarat Diet
1. Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yaitu 40- 45 kkal/kg BB.
2. Lemak cukup yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total.
3. Protein agak tinggi, yaitu 1,25- 1,5 g/ kg BB agar terjadi anabolisme protein.
4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.
5. Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites.
6. Cairan diberikan lebih dari biasa.
7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah.
III. Bahan makanan yang tidak dianjurkan
1. Makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan santan
2. Bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, nangka
3. Alkohol, teh, kopi kental
V. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI
Kasus Diet Hati 2
Bu Melen berumur 55 tahun seorang guru. Tinggi badan 153 cm, berat badan 42 kg, mengeluh sering sakit kepala, perut kembung, kadang-kadang rasa tidak enak di ulu hati, juga diare yang berwarna hitam. Kemarin Bu Melen harus dirawat di rumah sakit karena muntah darah, sehingga shock, dengan tekanan darah 90/60 mmHg. Pemeriksaan fisik di dapat: vena-vena di permukaan perut melebar, perut kembung. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia ringan, hipo-albuminemia, SGOT dan SGPT normal, bilirubin sedikit meningkat, feses kehitaman. Secara umum tes faal hati menurun, waktu pembekuan memanjang. Ultrasonografi menggambarkan pengecilan hepar dan menghilangnya sebagian sel-sel hati. Penderita mendapat infus totofusin, serta suntikan vitamin K.
Data Identitas Responden
Nama : Bu Melen
Umur : 55tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : guru
Berat Badan : 42 kg
Tinggi Badan : 153 cm
IMT = BB (kg) = 42 = 17,94
TB2 (m) 1,532
IMT : 17,94
Status Gizi : Kurus
Diet yang diberikan pada penderita adalah Diet Hati 2 dengan konsistensi lunak untuk penderita sirosis hati.
Kebutuhan Energi
BB Ideal (BBI) = (TB-100)-10%(TB-100)
= (153-100)-10%(153-100)
= 47.7 kg
AMB = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6X47,7) + (1,7X153) - (4,7X55)
= 655 + 457,92 + 260,1 – 258,5
= 1114,52 kkal = 1115 kkal
Kebutuhan energi sehari = AMB X FA X FS
= 1115 X 1,2 X 1,5 = 2007 kkal
Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein sehari = (1—1,25 g/ kg BB)
= 47,7— 59,625 gram
Kebutuhan Lemak
Kebutuhan lemak sehari = (20– 25% X 2007 kkal)/ 9
= 44,6 – 55,75 gram
Kebutuhan Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat sehari= (60-75% x kebutuhan energi sehari)/4
= 60-75% x 2007 kkal / 4
= 301,05– 376,31 gram
Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan.
Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan dalam sehari cukup 8-10 gelas per hari, yaitu sebanyak 2000 ml per hari.
VI. KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN
Frekuensi Makan dan Pembagian Energi Setiap Acara Makan
Frekuensi makan 5 kali sehari dengan 3 kali makan lengkap (pagi,siang, malam) dan kali makan selingan (pagi dan sore). Pembagian energi setiap acara makan adalah sebagai berikut.
Makan pagi = 20% dari kebutuhan energi total
= 20% x 2007 = 401 kkal
Selingan pagi = 10% dari kebutuhan energi total
= 10% x 2007 = 201 kkal
Makan siang = 30% dari kebutuhan energi total
= 30% x 2007 = 602 kkal
Selingan sore = 10% dari kebutuhan energi total
= 10% x 2007 = 201 kkal
Makan malam = 30% dari kebutuhan energi total
= 30% x 2007 = 602 kkal
Kebutuhan Bahan Makanan Setiap Acara Makan
Tabel 2 Perencanaan menu sehari untuk setiap acara makan
Waktu makan | Nama Hidangan | Bahan Makanan | SP | g | E (Kal) | P (g) | L (g) | KH (g) |
Makan pagi 20% = 401 Kal | Pure kentang | kentang | 1 | 210 | 175 | 4 | 0 | 40 |
Semur tempe | tempe | 1 | 50 | 75 | 5 | 3 | 7 | |
gula | 1 | 13 | 50 | 0 | 0 | 12 | ||
minyak | 0,5 | 2,5 | 25 | 0 | 2,5 | 0 | ||
Tumis labu siam | labu siam | 0,5 | 50 | 13 | 0,5 | 0 | 2,5 | |
margarin | 0,5 | 6,5 | 25 | 0 | 2,5 | 0 | ||
Teh manis | gula | 1 | 13 | 50 | 0 | 0 | 12 | |
Total ketersediaan makan pagi | 413 | 9,5 | 8 | 73,5 | ||||
Selingan Pagi 10% = 201 Kal | Pudding buah | melon | 0,5 | 50 | 25 | 0 | 0 | 5 |
apel | 0,5 | 50 | 25 | 0 | 0 | 5 | ||
gula | 1 | 13 | 50 | 0 | 0 | 10 | ||
Total ketersediaan selingan pagi | 100 | 0 | 0 | 20 | ||||
Makan siang 30% = 602 Kal | Nasi lunak | beras | 1 | 50 | 175 | 4 | 0 | 40 |
Steak tartar | daging | 0,8 | 30 | 56 | 5,3 | 3,8 | 0 | |
susu bubuk | 1 | 20 | 75 | 7 | 0 | 10 | ||
telur | 1 | 50 | 75 | 7 | 5 | 0 | ||
roti | 0,6 | 46 | 117 | 2,7 | 0 | 27 | ||
Tumis tempe dan buncis | tempe | 1 | 50 | 75 | 5 | 3 | 7 | |
buncis | 0,5 | 50 | 13 | 0,5 | 0 | 2,5 | ||
Sup tahu, wortel, dan buncis | tahu | 0,5 | 55 | 38 | 2,5 | 1,5 | 3,5 | |
wortel | 0,5 | 50 | 13 | 0.5 | 0 | 2,5 | ||
buncis | 0,3 | 25 | 6 | 0,3 | 0 | 1,3 | ||
Jus melon | melon | 1 | 110 | 50 | 0 | 0 | 9 | |
gula | 1 | 13 | 50 | 0 | 0 | 10 | ||
Total ketersediaan makan siang | 743 | 35 | 13,3 | 112,8 | ||||
Selingan sore 10% = 201 Kal | Bubur kacang hijau | kacang hijau | 1 | 20 | 75 | 5 | 3 | 7 |
santan | 0,5 | 2,5 | 25 | 0 | 0 | 2,5 | ||
gula merah | 1 | 13 | 50 | 0 | 0 | 10 | ||
Total ketersediaan selingan sore | 150 | 5 | 3 | 19,5 | ||||
Makan malam 30% = 602 Kal | Nasi lunak | beras | 1,5 | 75 | 263 | 6 | 0 | 60 |
Kari tempe dan telur | telur | 1 | 50 | 75 | 7 | 5 | 0 | |
tempe | 1 | 50 | 75 | 5 | 3 | 7 | ||
santan | 1 | 5 | 50 | 0 | 5 | 0 | ||
Sayur pelangi (Tumis buncis, wortel, dan jagung) | Buncis | 0,3 | 30 | 7,5 | 0,3 | 0 | 1,5 | |
Wortel | 0,3 | 30 | 7,5 | 0,3 | 0 | 1,5 | ||
Jagung pipil | 0,4 | 40 | 10 | 0,4 | 0 | 2 | ||
Margarin | 1 | 5 | 50 | 0 | 5 | 0 | ||
Pisang | Pisang | 2 | 100 | 100 | 0 | 0 | 24 | |
Total ketersediaan makan malam | 638 | 19 | 18 | 94 | ||||
Total ketersediaan sehari | 2044 | 68,5 | 42,3 | 319,8 |
Kebutuhan Bahan Makanan Sehari
Tabel 3 Man value sehari
Golongan Bahan | Bahan Makanan | SP | URT | Berat (g) | Energi 1 SP (kkal) | Energi Bahan (kkal) | |
Serealia dan Umbi- umbian | Beras | 2,5 | 1,875 gelas | 125 | 175 | 438 | |
Kentang | 1 | 2 biji sedang | 210 | 175 | 175 | ||
Roti | 0,6 | 1,8 potong sedang | 46 | 175 | 117 | ||
Hewani Lemak Sedang | Telur | 2 | 2 butir | 100 | 75 | 150 | |
Daging | 0,8 | 0,8 potong sedang | 30 | 75 | 56 | ||
Kacang- kacangan | Tempe | 3 | 6 potong sedang | 150 | 75 | 225 | |
Tahu | 0,5 | 0,5 biji besar | 55 | 75 | 38 | ||
Kacang hijau | 1 | 2 sdm | 20 | 75 | 75 | ||
Sayuran | Labu Siam | 0,5 | 0,5 gelas | 50 | 25 | 13 | |
Buncis | 1,1 | 1,1 gelas | 60 | 25 | 26,5 | ||
Wortel | 0,8 | 0,8 gelas | 80 | 25 | 20,5 | ||
Jagung | 0,4 | 0,4 gelas | 40 | 25 | 10 | ||
Buah | Melon | 1,5 | 1,5 potong besar | 285 | 50 | 75 | |
Apel | 0,5 | 0,5 buah | 42,5 | 50 | 25 | ||
Pisang | 2 | 2 buah | 100 | 50 | 100 | ||
Minyak | Margarin | 1,5 | 1,5 sdm | 7,5 | 50 | 75 | |
Minyak | 0,5 | 0,5 sdm | 2,5 | 50 | 25 | ||
Santan | 1,5 | 0,5 gelas | 7,5 | 50 | 75 | ||
Gula | Gula merah | 1 | 1 buah | 13 | 50 | 50 | |
Gula pasir | 4 | 4 sdm | 52 | 50 | 200 | ||
Susu | Susu | 1 | 4 sdm | 20 | 75 | 75 | |
Total ketersediaan energi sehari | 2044 |
VII. PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN
Tabel 4 Daftar hidangan, bahan utama, metode pengolahan dan alat saji
Nama Hidangan | Bahan Utama | Bahan Tambahan | Metode Pengolahan | Alat Saji |
Nasi lunak | Beras | Air | Ditanak | Piring saji |
Kari telur dan tempe | Telur Tempe | Kunyit | Stewing | Plato |
Jus melon | Melon | Air, gula | Diblender | Gelas |
Puding buah | Agar-agar Melon Apel | Gula, susu | Dipanaskan | Mangkuk saji |
Teh manis | Teh | Gula, air | Diseduh | Gelas |
Pure kentang | Kentang | - | Dikukus | Plato |
Sayur pelangi (tumis buncis , dan wortel, jagung) | Wortel Buncis Jagung | Margarin | Ditumis | Plato |
Tumis tempe buncis | Tempe Buncis | Minyak | Ditumis | Plato |
Sup tahu, buncis dan wortel | Buncis Wortel Tahu | Air | Stewing | Mangkuk saji |
Steak tartar | Daging Telur Roti Susu | Margarin | Dikukus | Plato |
Semur tempe | Tempe | Air, gula | Stewing | Plato |
Bubur kacang hijau | Kacang hijau | Santan, gula | Steming | Mangkuk saji |
Pisang | Pisang | - | Dipotong | Plato |
Foto menu
Menu makan pagi : - Pure kentang
- Tumis labu siam
- Semur tempe
- Teh manis
Gambar 1 Menu makan pagi
Menu selingan pagi : - Pudding buah
Gambar 2 Menu selingan pagi
Menu makan siang : - Nasi lunak
- Steak tartar
- Tumis buncis tempe
- Sup tahu, buncis dan wortel
- Jus melon
Gambar 3 Menu makan siang
Menu selingan sore : - Bubur kacang hijau
Gambar 2 Menu selingan pagi
Menu makan malam :- Nasi lunak
- Kari telur dan tempe
- Sayur pelangi (tumis buncis, wortel dan jagung)
- Pisang
Gambar 4 Menu makan malam
VIII. EVALUASI HIDANGAN
Tabel 5 Evaluasi kandungan energi dan zat gizi dari menu yang diolah dan disajikan berdasar DKBM
Waktu makan & | Jumlah energi | Nama | Bahan | Jumlah | Energi | Protein | Lemak | Karbohidrat |
persen energi | (kkal) | hidangan | makanan | (g) | (kkal) | (g) | (g) | (g) |
Makan Pagi | 401 | Pure kentang | kentang | 210 | 148 | 3,57 | 0,18 | 34,09 |
20% | Semur tempe | tempe | 50 | 75 | 9,15 | 2,00 | 6,35 | |
gula | 13 | 47 | 0,00 | 0,00 | 12,22 | |||
minyak | 2,5 | 22 | 0,03 | 0,03 | 2,45 | |||
Tumis labu siam | labu siam | 50 | 11 | 0,25 | 0,04 | 2,78 | ||
margarin | 6,5 | 47 | 0,04 | 5,27 | 0,03 | |||
Teh manis | gula | 13 | 47 | 0,00 | 0,00 | 12,22 | ||
Total ketersediaan makan pagi | 349 | 13,03 | 7,51 | 57,92 | ||||
Selingan Pagi | 201 | Puding buah | melon | 50 | 6 | 0,12 | 0,05 | 1,59 |
10% | apel | 50 | 26 | 0,13 | 0,18 | 6,56 | ||
gula | 13 | 47 | 0,00 | 0,00 | 12,22 | |||
Total ketersediaan selingan pagi | 79 | 0,25 | 0,22 | 20,36 | ||||
Makan Siang | 602 | Nasi lunak | beras | 50 | 89 | 1,05 | 0,05 | 20,30 |
30% | Steak tartar | daging | 30 | 62 | 5,64 | 4,20 | 0,00 | |
susu bubuk | 20 | 72 | 7,12 | 0,20 | 10,40 | |||
telur | 50 | 73 | 5,76 | 5,18 | 0,32 | |||
roti | 46 | 114 | 3,68 | 0,55 | 23,00 | |||
Tumis buncis tempe | tempe | 50 | 75 | 9,15 | 2,00 | 6,35 | ||
buncis | 50 | 16 | 1,08 | 0,09 | 3,47 | |||
Sup buncis, wortel | tahu | 55 | 37 | 4,29 | 2,53 | 0,88 | ||
dan tahu | wortel | 50 | 18 | 0,53 | 0,13 | 4,09 | ||
buncis | 25 | 8 | 0,54 | 0,05 | 1,73 | |||
Jus melon | melon | 110 | 14 | 0,25 | 0,10 | 3,49 | ||
gula | 13 | 47 | 0,00 | 0,00 | 12,22 | |||
Total ketersediaan makan siang | 626 | 39,09 | 15,08 | 86,25 | ||||
Selingan sore | 401 | Bubur kacang hijau | kacang hijau | 20 | 69 | 4,44 | 0,24 | 12,58 |
10% | santan | 2,5 | 8 | 0,11 | 0,86 | 1,39 | ||
gula merah | 13 | 46 | 0,05 | 0,07 | 11,78 | |||
Total ketersediaan selingan sore | 123 | 4,60 | 1,16 | 25,75 | ||||
Makan Malam | 602 | Nasi lunak | beras | 75 | 134 | 1,58 | 0,08 | 30,45 |
30% | Kari telur tempe | telur | 50 | 73 | 5,76 | 5,18 | 0,32 | |
tempe | 50 | 75 | 9,15 | 2,00 | 6,35 | |||
santan | 5 | 16 | 0,21 | 1,72 | 2,78 | |||
Sayur pelangi | Buncis | 30 | 9 | 0,65 | 0,05 | 2,08 | ||
(Tumis buncis, wortel | Wortel | 30 | 11 | 0,32 | 0,08 | 2,46 | ||
dan jagung) | Jagung pipil | 40 | 111 | 2,84 | 1,22 | 22,90 | ||
Margarin | 5 | 36 | 0,03 | 4,05 | 0,02 | |||
Pisang | Pisang | 100 | 74 | 0,90 | 0,15 | 19,35 | ||
Total ketersediaan makan malam | 538 | 21,43 | 14,52 | 86,70 | ||||
Total ketersediaan sehari | 1715 | 78,40 | 38,49 | 276,98 |
Evaluasi hidangan
Makan pagi:
Rasa Semur tempe terlalu manis serta tekstur tumis labu siam terlalu matang (overcooked).
Selingan pagi:
Tekstur pudding buah kurang keras karena terlalu banyak buah dan air.
Makan siang:
Kerangka menu makanan seharusnya fokus antara protein nabati dan sayuran. Pada menu steak tartar, daging hasil olahan terlalu lembut. Buncis pada oseng buncis dan tempe masih kurang matang.
Selingan sore:
Santan yang terdapat dalam bubur kacang hijau pecah karena pada saat pemasakan tidak diaduk secara merata.
Makan malam:
Penyajian menu kurang bervariasi, sebaiknya lauk nabati dan lauk hewani dimasak terpisah agar lebih meningkatkan selera makan pasien. Selain itu, porsi sayuran terutama jagung terlalu banyak karena ukurannya yang kecil, lebih baik porsi lebih banyak pada wortel atau buncis. Dari segi rasa, rasa sayur kari terasa asin. Dari segi tekstur, nasi lunak sudah memiliki tekstur yang baik.
Evaluasi kontribusi zat gizi
Energi = 2044 x 100% = 101,8 %
2007
Protein = 68,5 g x 4 g/kkal x 100% = 13,4 %
2044 kkal
Lemak = 42,3 g x 9 g/kkal x 100% = 18,6 %
2044 kkal
Karbohidrat = 319,8 g x 4 g/kkal x 100% = 62,5 %
2044 kkal
Kontribusi energi dari karbohidrat telah mencukupi yaitu sebesar 62,5% yang termasuk dalam kisaran 60-75%, sedangkan kontribusi lemak belum mencukupi karena hanya sebesar 18,6% dari angka kisaran seharusnya adalah 20-25%. Namun, untuk keseluruhan kecukupan energi telah mencukupi dengan persentase sebesar 101,8%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sirosis hati merupakan suatu keadaan disorganisassi yang difuse dari struktur hati yang normal akibat nodul regeneratif yang dikelilingi jaringan mengalami fibrosis. Secara lengkap Sirosis hati adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sitem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.
Sirosisi hati disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: virus hepatitis (B,C,dan D), alkohol. Kelainan metabolik seperti : hemakhomatosis (kelebihan beban besi), penyakit wilson (kelebihan beban tembaga), sumbatan saluran vena hepatica, gangguan imunitas (Hepatitis Lupoid), toksin dan obat-obatan (misalnya : metotetrexat, amiodaron,INH, dan lainlain), operasi pintas usus pada obesita, malnutrisi.
Manifestasi klinis dari Sirosis hati disebabkan oleh satu atau lebih hal-hal seperti kegagalan prekim hati, hipertensi portal, asites, ensefalophati hepatitik. Keluhan dari sirosis hati dapat berupa: merasa kemampuan jasmani menurun, nausea, nafsu makan menurun dan diikuti dengan penurunan berat badan, mata berwarna kuning dan buang air kecil berwarna gelap, pembesaran perut dan kaki bengkak. Gangguan hati yang mengakibatkan kegagalan sirkulasi dan kegagalan perenkym hati yang masing-masing memperlihatkan gejala klinis berupa : edema, koma, asites, kelainan darah (anemia,hematon/mudah terjadi pendarahan).
Adapun pencegahan sirosis hati masih dapat dicegah melalui berbagai cara, diantaranya yaitu: senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan, hindari penularan virus hepatitis, gunakan jarum suntik sekali pakai, pemeriksaan darah donor, tidak mengkonsumsi alcohol, melakukan vaksin hepatitis. Pengobatan sirosis hati pada prinsipnya berupa : simtomatis, supportif, pengobatan yang spesifik dari sirosis hati akan diberikan jika telah terjadi komplikasi seperti astises.
Tujuan dietnya yaitu meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan hati lebih lanjut, mencegah katabolisme protein, mencegah penurunan berat badan dan meningkatkan berat badan bila kurang, mencegah atau mengurangi asites, varises esophagus, hipertensi portal, mencegah koma hepatik. Syarat diet yang diberikan berupa energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yaitu 40- 45 kkal/kg BB, lemak cukup yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total, protein agak tinggi, yaitu 1,25- 1,5 g/ kg BB agar terjadi anabolisme protein, vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi, natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites, Cairan diberikan lebih dari biasa, bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah. Bahan makanan yang diberikan dihindari adalah makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan santan, bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, nangka, alkohol, teh, kopi kental.
Kebutuhan energi sehari sebesar 2007, kebutuhan protein sehari sebesar 47,7— 59,625 gram, kebutuhan lemak sebesar 44,6 – 55,75, kebutuhan karbohidrat sehari 301,05– 376,31 gram, kebutuhan vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan, kebutuhan cairan dalam sehari cukup 8-10 gelas per hari, yaitu sebanyak 2000 ml per hari. Kontribusi energi dari karbohidrat telah mencukupi yaitu sebesar 62,5% yang termasuk dalam kisaran 60-75%, sedangkan kontribusi lemak belum mencukupi karena hanya sebesar 18,6% dari angka kisaran seharusnya adalah 20-25%. Namun, untuk keseluruhan kecukupan energi telah mencukupi dengan persentase sebesar 101,8%.
Saran
Disarankan bagi penderita penyakit sirosis untuk memperhatikan pola konsumsi pangan dan gaya hidupnya. Pemberian energi tinggi agar tidak terjadi katabolisme pada hati. Asupan makanan perlu diperhatikan jumlahnya agar tidak menambah berat kerja hati. Makanan tinggi lemak terutama kolesterol seperti gorengan atau daging berlemak tinggi hendaknya dihindari. Gaya hidup seperti kebiasaan alkohol juga harus diberhentikan. Hal itu diterapkan untuk meringankan kerja hati agar penyembuhan berlangsung lebih cepat dan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi Sujono. 1995. Gastroenterology. Bandung : Penerbit Alumni.
Sherlock.S. 1997. Penyakit Hati dan Sitim Saluran Empedu. England : Oxford.
Soeparman. 2000. Ilmu Penyakit Dalam jilid I, Edisi II. Jakarta : Penerbit Balai FK UI, Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)